Info Sekolah
Jumat, 23 Mei 2025
  • SELERA SMABA MAMPU MANDIRI BERSAMAMU
  • SELERA SMABA MAMPU MANDIRI BERSAMAMU

Diva Kampus (Oleh: Fendi Hermawan, S. Pd., Gr.)

Kamis, 15 Mei 2025 Oleh : Admin

Anisa Ayu Kencana seorang gadis cantik blasteran Jawa adan Arab. Paras cantiknya yang menawan membuat  dia  gampang  dikenal  oleh  teman sebayanya. Kulitnya yang putih kemerahan dan hidung mancungnya menjadi ciri khas dalam dirinya. Dia lahir dan besar di Indonesia belajar dan menyelesaikan pendidikannya di bumi Nusantara. Sejak kecil, dia sudah tertarik dengan seni olah vocal. Tak heran, hampir setiap hari dia mendengarkan lantunan merdu suara Al-Qur’an.

Selain itu, dia juga sering mendengarkan lagu-lagu Timur tengah berbahasa Arab. Hal itulah yang sangat mendorongnya tertarik bahkan bercita-cita sebagai seorang penyanyi. Dia terinspirasi oleh Elvy Sukaesih Ratu Dangdut Indonesia yang memiliki suara merdu dan prima.

Ketika beranjak kuliah semester 1, dia pernah mencoba- coba mengikuti audisi menyanyi di kampusnya. Kala itu, marak sekali ajang pencarian bakat khususnya dibidang tarik suara. Anisapun sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari sebelumnya. Mulai dari latihan pernafasan hingga mempersiapkan baju untuk menunjang penampilannya. Segala sesuatunya mulai dia persiapkan, seperti; baju, kerudung, sepatu, dan make up. Tiba saatnya dia tampil dalam ajang tersebut. Hatinya berdebar kala naik ke atas pentas. Dia mulai menyanyikan lagu, bait demi bait dapat dia lalui dengan benar. Rasa percaya diripun mulai terasa, dia yakin akan menjadi juara 1.

Ketika dia meraih juara 1 itu artinya dia akan berangkat ke tingkat Provinsi untuk mewakili kampusnya. Sebelumnya Ibu Anisa sudah mengingatkan bahwa memiliki percaya diri jangan terlalu besar karena apabila angan-angan yang sudah diimpikan tidak sesuai dengan kenyataan akan sedih nantinya. Namun, Anisa tetap meyakinkan Ibunya bahwa dia pasti menang, mendapat juara, dan berangkat ke Provinsi mewakili kampusnya.

Tibalah saat yang ditunggu-tunggu oleh semua peserta, saatnya dewan juri mengumumkan hasil perlombaan. Komat- kamit doa terlihat jelas dari bibir Anisa, dia selalu berdoa supaya dia menang segera maju ke tingkat selanjutnya.

Dewan juri mengumumkan mulai dari juara 5 hingga ke juara 1. Mulai dari juara 5 Adida Rizki Perwira, lanjut ke jauara 4 diraih oleh Muhammad Kharis Setiawan. Anisa mulai gundah gulana, namun dia optimis pasti juara. Naik lagi diposisi 3 ada Renaldi Putra Handoko. Semakin pucat wajah Anisa, dia mulai takut kalau tidak menjadi juara. Selanjutnya diposisi 2 ada Mefida Mufid. Anisa semakin merasa bersalah karena tidak menggubris nasihat Ibunya. Dan teng… teng… teng… saat yang ditunggu-tunggu, semua mata terbelalak akhirnya yang menduduki peringkat 1 adalah Sabrina Puteri Muslimah. Kaget dan tidak percaya saat Anisa mendengarnya. Wajahnya pucat terlihat jelas dia sangat sedih mendengar pengumuman itu. Namun, dia tidak menyerah begitu saja. Dia sadar mungkin ini belum rezekinya. Mulai saat ini dia berjanji akan terus rajin berlatih dan akan mengindahkan nasihat-nasihat Ibunya. Dia percaya tidak tahun ini tetapi tahun berikutnya pasti menang dan berangkat ke Provinsi untuk mewakili kampus tercintanya.

Setahun sudah bergulir, Anisa sudah kembali bersemangat untuk mengikuti perlombaan yang dulu sempat membuatnya terpuruk. Tahun ini dia tetap semangat belajar menyanyi hingga suaranya merdu dan penuh penjiwaan dalam menyampaikan makna dari sebuah lagu yang dia nyanyikan. Dia tidak lupa dengan nasihat Ibunya agar tetap santai tidak terlalu percaya diri. Tahap demi tahap dia berhasil melaluinya akhirnya tahun inilah menjadi tahun keberuntungannya. Anisa berhasil meraih juara 1 pada lomba menyanyi di kampusnya. Dia berhak mewakili kampus tercintanya ke Provinsi. Bersaing dengan peserta dari Universitas se-Provinsi.

Dari pengalaman yang dilaluinya selama setahun terakhir, menjadikan dirinya lebih santai dalam bersikap. Dia tetap belajar mengasah belajar olah vocal untuk membuktikan bahwa dia mampu bersaing dan tentunya dapat menjadi kebanggaan kampusnya. Saat ini, Anisa lebih memilih untuk menyerahkan dirinya kepada Allah SWT dan bertawakal. Dia percaya Allah SWT berhak mengatur alam semesta. Selain itu, dia yakin bahwa tidak ada usaha yang mengkhianati hasil.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar